12/18

 Teruntuk temanku.
Apakah kini kau sedang dihampiri oleh kesukaran?

 Septemberday12. Aku memilih absen dari kelas. Tidak ada salahnya menikmati satu hari yang Tuhan berikan dalam tahun-tahun umur ku yang tinggal hitungan hari, tidak lagi menjadi umur yang muda.

 Teman. Pagi ini ku habiskan dengan merapikan  semua yang ku rasa berantakan. Dari lantai dua aku menatap matahari dan hamparan pegunungan,sambil menjemur pakaian ku harap hari ini akan cerah, sudah berhari-hari kota ini di guyur hujan.
 Siang, ku habiskan bermalas-malasan sambil berselancar di media sosial. Kutemukan di sana kau sedang bertemu dengan masalah. Aku baru sadar selama ini pembicaraan kita hanya berpusat pada "diriku" tidak pernah sekalipun kau membagi masalah mu. Ternyata lama nya sebuah perkenalan tidak menjamin tumbuhnya kepercayaan.
 Sore ini, aku memilih berjalan-jalan. Tentu saja tidak seperti dirimu yang memiliki rombongan tour. Aku memilih melakukan perjalanan ini sendirian. Membeli banyak makanan yang ku rasa nikmat, sudah lama aku tidak memperhatikan gizi tubuhku. Langkah ku terhenti di sebuah SD. Bukan aku ingin kembali masuk SD, meskipun aku yakin kau akan berseru " Kau masih sangat cocok jadi anak SD ". Untuk hal ini aku tidak ingin mendebat mu.

 Seorang anak laki-laki dan perempuan sedang asyik berkejaran dengan seragam merah putih. Manis sekali. Bukankah dulu kita juga pernah di posisi mereka? Berlari,tertawa, bertengkar, menangis, marah, bahagia. Saat itu emosional kita sangat mudah di aduk-aduk dengan hal sepele, tapi tak pernah sekalipun kita merasakan lelah yang berarti. Terkadang aku rindu masa merah putih ku.
 Sekarang kita dituntut untuk bertanggung jawab pada hidup. Aku dengan hidup yang terkadang membuat ku ingin menangis. Kau dengan hidupmu yang mungkin terkadang membuat mu lelah. Tapi aku percaya kita sama-sama menjalani hidup yang hebat.

 Aku sudah melihatmu di masa depan. Kau akan menyandang gelar sarjana mu. Tersenyum lebar sekali di hari wisuda setelah melewati revisi skripsi yang melelahkan. Aku ucapkan selamat untuk mu.
 Di tahun berikutnya kau akan menjadi orang hebat dengan ilmu mu, seperti nya bangsa luar mulai melirik mu untuk diboyong ke negara mereka, ku harap kau tetap memilih membangun negeri ini. Tapi apapun pilihanmu, aku tetap bangga padamu.
 Tahun-tahun masa kejayaan mu, kau akhirnya menemukan seseorang yang hebat dan mempesona untuk menjadi partner hidupmu. Aku turut bahagia untukmu.

 Kembali ke masa ini. Aku tidak tahu kesedihan apa yang menghampiri mu, atau masalah apa yang menghadangmu. Tak apa jika di satu waktu kau merasa tak kuat lagi, atau ingin menangis. Lakukan saja, tidak ada larangan bahwa laki-laki tidak boleh menangis atau laki-laki harus kuat. Ayolah, aku tahu kau juga manusia biasa. Tapi ku harap kau akan selalu memilih bangkit setiap kali dunia menjatuhkan mu. Tidakkah kau ingin merasakan masa depan mu yang sudah ku lihat?

 Aku punya rekomendasi lagu yang harus kau dengarkan ketika dunia sedang tidak ramah menyapa mu. " Heartbeat - Zade, Ansam" .

 Ah, seperti nya aku sudah terlalu lama berdiri di depan SD ini. Saat aku ingin melangkahkan kaki. Kulihat anak laki-laki tadi sedang tertawa puas melihat wajah kesal teman perempuan yang sedang dia jahili tadi. Tawa nya mengingat kan ku pada teman masa kecil ku.

 Semoga disana ada seseorang yang bisa kau jahili untuk tertawa barang sebentar.

Padang.
12/9/17
#septemberday12

Tidak perlu menerka-nerka.
Memang untuk mu.
Teman masa kecil ku.
Semoga selalu di limpahi kebahagiaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Apa Kabar Rindu?" @Sen

Resensi novel "Bidadari Untuk Dewa" @Asma Nadia

12 Pesan Untuk Mu di Tanggal 30