PAVLOV



Tuhanku
Bantulah aku untuk menjadi manusia yang cukup kuat
Menghadapi diriku sendiri dan berani mengakui kelemahanku
Bentuklah aku menjadi manusia yang mampu mewujudkan cita-citaku,
Dan tidak tenggelam  dalam angan-angan.
Dalam kerisihanku pada sebuah perbedaan.
Aamiin (Ramdana 2017)
               
      Wah kakak hebat ya lulus UNDIP, Beasiswa Double Degree ke Nanjing Xiaozhuang  University China, dan juga lolos SBMPTN UNAND. Beruntung banget kakak.

     “Beruntung?”  Satu kata yang beberapa bulan belakangan ini menjadi basis cemburu ku yang sangat besar  kepada orang lain. Kembali pada 26/04/17 hari dimana aku merasakan titik terendah dalam hidup ku, tangis yang tak henti-henti nya keluar dan pemberontakan yang menggulung, kenapa Allah membuat jadi begini?  Kenapa mereka yang usaha nya tidak sebanding dengan ku, justru yang di nyatakan lulus?.

     Kalimat pertama yang aku ucapkan pada ibu, saat aku dinyatakan gagal SNMPTN. Marah, sedih, takut, kecewa saat itu bercampur aduk. Setelah gagal SNMPTN  aku coba untuk bangkit lagi. Banyak jalan menuju Roma. Tidak satu jalan menggapai mimpi.  Aku kemudian daftar PTK dan PBUK, dengan waktu yang cuma berselang satu bulan setelah pengumuman SNMPTN.  Buku tebal dan bank soal adalah teman sejati yang menemani dari pagi hingga pagi kembali menjelang. Capek gak?  Capek banget, bukan belajar  yang membuat aku ngerasa ingin menangis kembali,  tapi beban mental ketika kita harus benar-benar sabar melihat mereka, teman-teman yang sudah di terima lewat SNMPTN, di tambah lagi cibiran yang datang dari mereka-mereka yang tidak pernah tahu bagaimana sulitnya berjuang.  Setelah melewati ujian PTK dan PBUK, di hari pengumuman. Seperti yang sering kita baca di kisah-kisah motivasi masuk PTN dari OA line *keliatan sering baca gituan :D. Harusnya itu adalah hari bahagia ku. Tetapi seperti kata orang hidup itu gak seindah drama korea. Aku kembali mengalami penolakan dan kata gagal yang ke-3 kali nya. Sedih? Tentu aja,aku yang dari dua tahun sebelum nya punya mimpi besar kuliah di salah satu daerah istimewa harus berlapang dada dengan penolakan yang  menyadarkan ku.

Ya tuhan...
Ini lah saya yang melangkah tanpa restu seorang ibu.
Ini lah saya yang terlalu sombong atas usaha dan kerja keras.
Ini lah saya yang bahkan hingga detik terakhirpun tidak mampu meluruskan niat.

     Yah. Ini lah titik balik dalam hidup ku, bukan sekedar usaha yang menentukan sebuah keberhasilan, tapi semua yang berotasi di sekitar kita menjadi faktor untuk layak atau tidaknya memperoleh mimpi tersebut. Mulai  dari saat kegagalan yang ketiga kali nya, aku memperbaiki seluruh hal yang berotasi dalam hidupku. Niat, hubungan Allah-hamba, hubunan hamba-hamba, mengucap syukur dan percaya dengan segala rencanaa tuhan, serta menjauhi rasa iri terhadap orang lain.

     Untuk semua teman yang akan dan sedang berjuang. Aku sangat tahu rasanya gagal, aku juga sempat menangis, aku sempat ingin menyerah. Bahkan ibuku mengira aku depresi berat, aku sempat berprasangka buruk pada tuhan. Planning panjang untuk masa depan yang sudah ku atur dengan bangga nya di awal SMA  seperti hancur berantakan dalam satu waktu.

Ah, aku belum pernah patah hati karena pacaran tapi aku yakin ini jauh lebih menyakitkan.

     Tapi kemudian aku sadar kalau menyerah di titik ini, titik dimana langkah ku sudah cukup jauh, kenapa tidak dari awal sekalian saja menyerahnya? Aku harus berjuang lagi. Aku anak gadis tangguh ibu. Tanggal 5 Mei 2017 aku dinyatakan lulus Universitas Diponegoro melalui jalur prestasi. Apakah perjuangan ku berhenti di sini? Tidak! Kembali terhalang restu  ibu mau tidak mau aku harus melepasnya. Aku kembali belajar keras untuk persiapan SBMPTN. Meskipun sering merasa takut dan malu hingga aku bahkan tidak berani keluar rumah karna cibiran yang semakin rajin saja datang nya, tapi dengan sisa semangat yang ada aku kembali berjuang. Tak apalah apa kata mereka, yang penting ibu merestui, dengan ini bukan hanya semesta yang ku pegang restu nya tetapi Allah pun akan bersamaku.

     16/05/17. Ujian SBMPTN pun aku lalui, kali ini aku menjalani ujian di tempat yang Insyaallah akan menjadi kampus ku kelak. Dan benar saja, aku yang  hati nya sudah lama tertambat dengan satu kampus di daerah istimewa, seketika itupun lupa dan jatuh cinta kembali,yang bukan hanya almamater nya saja yang hijau tapi seluruh lingkungan di kampus itu memang sangat hijau dan asri. Satu bulan menunggu hasil SBMPTN, rasa takut gagal setiap hari selalu hadir, terkadang air mata mengalir sendiri membayangkan bagaimana jika di tolak lagi? Satu bulan penantian aku mengisi nya dengan banyak muhasabah diri mengingat semua dosa yang terkadang luput dari perhatian, memanjatkan sholat malam dan hajat, semua yang bisa ku lakukan untuk merayu Allah. Tapi dimasa ini lah aku mengenal orang-orang yang sesungguhnya menyayangiku tanpa pamrih, orang tua, kakak-kakak, dan sahabat-sahabat yang seharipun tidak pernah lupa mengirimkan semangat untuk ku. * terimakasih untuk kalian semua :’(. Seminggu sebelum pengumuman SBMPTN, aku menerima email dari Universitas Esa Unggul salah satu kampus swasta terbaik di Jakarta yang menyatakan bahwa aku lulus seleksi beasiswa 100% dan menawarkan program double degree ke Cina. Apakah ini yang  kita sebut dengan keberuntungan? Tidak! Aku tidak sekalipun melihat hal ini sebagai keberuntungan tetapi kuasa Allah yang  bekerja didalam nya. 13/06/17 pengumuman SBMPTN. Pernahkah kalian mengalami situasi dimana menangis tersedu-sedu dengan hebat nya namun dengan perasaan tentram di dalam hati? Hari itu 12 jam sebelum pengumuman aku menangis di setiap sholat dan doa yang ku panjatkan pada Allah namun dengan hati yang tentram. Karna aku yakin ketika kita berharap pada manusia hanya kekecewaan yang di dapat namun tidak sama halnya ketika Allah yang menjadi tumpuan harapan kita. Dan saat pengumuman SBMPTN, Allhmdullilah dengan segala rahmat tuhan aku lulus di Universitas Andalas. Kampus yang di restui ibuku dan jurusan yang aku mimpikan. Sekali lagi kuasa tuhan bekerja. Tiga kali aku di tolak, tiga kali aku merasakan putus asa yang luar biasa, tapi tiga kali tidak cukup untuk membuat ku menyerah, karna tidak ada kata BERHENTI dalam perjungan yang ku lalui namun hanya ada pilihan LANJUTKAN berjuang yang tersedia untuk aku gunakan.

This is the real life
Nobody said this is easy
You run, you walk sometimes you fall.

     Kesuksesan itu penuh tantangan, gagal sekali dua kali itu biasa. Tetaplah konsisten dengan mimpi kita. Hadapi masalah tanpa masalah agar masalah tidak menjadi risalah kesalahan sepanjang perjalan ini. Terkadang terasa pesimis namun bangkitlah dengan bayangan euforia yang nanti kalian raih. Jangan pernah berfikir tidak akan pernah bisa mendapatkan dia, meraih cita-cita, dan segala yang kau inginkan. Lelah? Menyerah? Padahal kesuksesan sudah di depan mata. Berusahalah terus jangan pantang menyerah seakan besok kau akan mendapatkan kebahagian tak terkira. Semangatlah karna kau tahu esok akan menjadi kesuksesan mu. Saat menghadapi kesulitan beberapa orang tumbuh sayap, sedangkan yang lain mencari tongkat penyangga. Kalau tidak pernah berani tersesat, maka kalian tidak akan peranh menemukan jalan baru. Belajarlah untuk berpikir besar tapi berlatihlah untuk bahagia dengan hal-hal kecil. Kau takkan pernah tahu kesuksesan itu jika tak pernah mencoba dan hanya menyerah. Mimpikan yang kau mau dan kejarlah impian mu itu, belajar memang melelahkan. Orang sukses takkan  pernah mengeluh bagaimana kalau akan gagal, namun berusaha bagaimana untuk berhasil. Lakukan yang terbaik dan kau akan mendapatkan hasil yang terbaik pula. Berlalirah sekencang mungkin, realisasikan lah target yang telah dicanangkan untuk hidup yang lebih.

     Jadi inilah dia cerita perjungan ku mendapatkan kampus impian tahun ini, oleh tuhan aku tidak hanya di ajarkan cara meraih apa yang aku impikan tetapi juga belajar memaknai hidup yang sesungguh nya. Satu pelajaran paling penting “Jangan pernah merasa iri dengan rezeki orang lain, karna kita tidak pernah tau apa yang telah tuhan ambil dari mereka, dan jangan pernah merasa kecewa dengan kehilangan yang kita alami karna kita tidak akan pernah tau apa yang telah tuhan siapakan untu kita nantinya”

SPECIAL THANKS:
1. Untuk ayah&ibu yang menjadi antibiotik paling manjur ketika aku mengalami luka jatuh dari kegagalan. Peluk sayang dari kami di sini untuk ayah yang lagi LDR- an

2. Untuk little brother yang  udah nemanin belajar  tiap malam

3. Untuk kakak-kakak senior debat di tanah jawa. Nasehat, tips, dan dukungan selalu jadi tambahan semangat baru buat aku yang berjuang. See you next time di panggung debat.

4. Untuk sahabat se- pergagalan dan se-pekeberhasilan. Sukses buat pendok nya.

5. Untuk teman-teman yang tiap hari gak pernah lupa ngirimin chat “semanagt belajar”.  Gak kuat LDR-an sama kalian

6. “jika tidak bisa memiliki apa yang kita cintai, maka cintai apa yang kita miliki”. Okee boss *sambil hormat. Makasih untuk nasehat kece nya.

     If you can’t fly, then run, if you can’t run, then walk, if you can’t walk, then crawl, but what ever you do, you have to keep moving forward (~ king Jr).

     Kalau kita mau sukses kita harus berusaha keras. Tuhan memang sudah menjamin porsi rezeki setiap hambanya, tapi kalau kita tidak bergerak, jika keringat tidak pernah menetes ditubuh, lalu bagaimana rezeki itu bisa turun kepadamu?

So this is a messsage to you,
and to me. With love
seorang anak yang bercita-cita selalu membuat ibu tersenyum
Mahasiswa FISIPOL salah satu PTN di Indonesia.

By: student letter, road to PTN, claud(y).
jika ada yang ingin bertanya bisa kontak aku via email atau line
ranyclaudia01@gmail.com / line: ranyclaudya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "Apa Kabar Rindu?" @Sen

Resensi novel "Bidadari Untuk Dewa" @Asma Nadia